Catering Melati Makassar Banjir Pesanan Meski Masih Pandemi Covid-19

Ragam40 Dilihat

SULSELONLINE.COM – Pandemi Covid-19 memberi banyak pelajaran berharga bagi banyak pihak. Bisnis katering salah satunya yang sangat terdampak. Terlebih lagi, kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada April 2020 dan social distancing. Anjuran untuk tetap di rumah menjadi salah satu penyebab sepinya pelanggan dari bisnis katering.

Adanya pandemi Covid-19 sempat menurunkan omset penjualan, jika sebelumnya Covid-19 pertumbuhan bisnis sangat positif. Diawal pandemi, penurunan penjualan hingga 50%, bahkan terjun bebas mencapai 75% dan perlahan namun pastis sepi order.

Banyak pelaku usaha mencoba bertahan hingga Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terjadi di sejumlah sektor, khususnya UMKM. Tak sedikit yang harus gulung tikar. Kementerian Koperasi dan UKM bergerak cepat melakukan terobosan dengan memberikan edukasi kepada UMKM terutama di sektor kuliner untuk melakukan adaptasi bisnis.

“Saat ini, membuat pelatihan-pelatihan, edukasi untuk UMKM terutama di sektor kuliner, pasca pandemi Covid-19. Penyesuaian kultur baru masyarakat yang lebih senang belanja online. Selain itu, aspek kesehatan juga harus jadi pertimbangan utama pelanggan,” ujar Teten Masduki selaku Menteri Koperasi dan UKM.

Usaha katering sebenarnya masih bisa bertahan dan berjalan. Namun, H. Lukman AR Gassing menekankan, memang harus tahu cara dan mampu mengkomunikasikan produknya agar tetap bertahan dimasa pandemi. Ibarat meracik menu makanan dengan citarasa tinggi, butuh strategi jitu sehingga mampu menjangkau masyarakat luas yang masih menahan diri untuk berkerumun dan jaga jarak.

Menu Pekan Ini: Nasi Telur, Sup Konro dan Nasi Bakar Ayam

“Alhamdulillah, masih ada yang pesan, meski tak sebanyak dulu lagi,” ungkap H. Lukman AR Gassing, pemilik Catering Melati Makassar.

Lebih lanjut dijelaskan H. Lukman AR. Gassing, kami masih bersyukur, dapur katering masih bisa mengepul dengan berbagai strategi adaptasi bisnis kami lakukan untuk menyesuaikan diri dengan kondisi yang serba sulit ini. “kami harus adaptif dengan kondisi ini dengan menonjolkan semua kelebihan dan mengubah cara penyajian menu lebih higienis sesuai standar protokuler kesehatan, sehingga pelanggan merasa nyaman dan aman tanpa perasaan was-was jika memesan di Catering Melati,” jelasnya.

Founder Catering Melati sekaligus Ketua DPD Sulsel Asosiasi Pengusaha Jasaboga Indonesia (APJI) memberikan enam strategi adaptasi bisnis katering di masa pandemi Covid-19 yang ia terpakan dengan disiplin.

Pertama, cara memasak dengan standar protokol kesehatan yang benar dan wajib dikomunikasikan dengan baik oleh pelaku bisnis katering termasuk didalamnya adalah menyediakan perlengakapan dapur dan bahan makanan semua harus disterilisasi. Kedua, menerapkan protokol kesehatan ketat kepada vendor dan supplier bahan makanan dan minuman.

Ketiga, semua tim dan manajemen harus disiplin dalam memberikan layanan sesuai protkuler kesehatan hingga tamu yang datang kekantor wajib memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.

Menu Pekan Ini: Bubur Manado, Rica Daging Sapi dan Tumis Telur Dadar

Keempat, membuat layanan menu dengan sistem kemasan kreatif dengan paket hampers ataupun paper bag. Kelima, membuat standar menu nutrisi sehat atau standar gizi seimbang yang harus dikonsumsi masyarakat sehingga tetap terjaga asupan gizinya untuk menjaga stamina dan meningkatkan imunitas. Keenam, semua bisnis tanpa kecuali harus memberikan layanan secara online. Pandemi memberi pelajaran, bisnis harus go digital or die.

Saat ini, layanan buffet service Catering Melati membuat standar layanan selama pandemi Covid-19 yaitu semua tim pelayan wajib menyediakan hand sanitizer di setiap meja, memakai sarung tangan, memakai masker atau face shield, menjaga jarak, mengatur jarak kursi dan meja untuk menghindari titik keramain di tempat acara. Hal ini dilakukan demi kenyamanan dan kemanan bagi tamu.

Penyedia jasa catering tidak hanya harus jago meracik menu makanan yang mengundang selera makan tapi juga harus mampu beradaptasi. “pandemi Covid-19 memberi pelajaran hidup bahwa manusia harus sadar diri dan mawas diri, apakah selama ini sudah makan secara benar dan sehat,” pungkas H. Lukman AR. Gassing. (al)

Menu Ramadan Pekan Ini: Ayam Bakar, Kroket Kentang, Capcay Bakso

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *