Ini Gejala Virus Corona Varian B.1.1.7, B.1.617, dan B.1.351 dari India yang Masuk Indonesia

Berita10 Dilihat

SULSELONLINE.COM – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan

Tiga varian virus corona yang pertama kali terdeteksi di luar negeri dan dinilai sangat berbahaya kini telah menyebar di Indonesia.

Adapun ketiga varian tersebut adalah Varian B.1.1.7 yang pertama terdeteksi di Inggris, Varian B.1.617 terdeteksi dari India, dan Varian B.1.351 terdeteksi di Afrika Selatan.

Dikutip Kompas.com, Senin (3/5/2021) Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, varian B.1.617 ditemukan pada dua kasus Covid-19 di Jakarta.

Sedangkan temuan varian B.1.351 diketahui dari konfirmasi kasus positif Covid-19 di Bali. Adapun penularan varian B.1.1.7 dikonfirmasi dari 13 kasus positif Covid-19 yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.

Gejala varian baru virus corona

1. Virus corona B.1.1.7

– Batuk dan sakit tenggorokan,
– Demam,
– Kelelahan dan nyeri otot,
– Hilang rasa dan indera penciuman
– Sesak napas,
– Sulit berpikir jernih,
– Pusing, malaise, dan mual

Dari penelitian yang telah dilakukan, disebutkan bahwa varian B.1.1.7 lebih menular sekitar 50 persen daripada strain asilnya.

Penggunaan Vaksin Corona Sinopharm DIkeluarkan, Efikasi 78 Persen

2. Virus corona B.1.617

Melansir Independent, Selasa (18/5/2021) gejala yang terkait dengan varian B.1.617 tidak jauh berbeda dengan infeksi Covid-19 pada umumnya, yaitu

– Batuk terus-menerus
– Suhu tubuh tinggi
– Kehilangan indera perasa dan penciuman

Varian virus corona B.1.617 juga diperkirakan mampu menular lebih cepat dibanding strain aslinya.

Kendati demikian, belum ada bukti bahwa varian tersebut lebih mematikan atau kebal terhadap vaksin Covid-19 yang saat ini beredar.

3. Virus corona B.1.351

Mengutip Kompas.com, Senin (3/5/2021) varian B.1.351 memiliki pola mutasi berbeda yang menyebabkan lebih banyak perubahan pada struktur protein spike.

Corona Menggila, WN India yang Eksodus ke Indonesia Gunakan Pesawat Charter

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, varian B.1.351 diduga memengaruhi penurunan efikasi vaksin Covid-19.

Selain itu, sama seperti varian B.1.1.7, varian B.1.351 juga memiliki kemampuan penularan lebih cepat.

Gejala yang ditimbulkan varian ini tidak jauh berbeda dengan infeksi Covid-19 pada umumnya, namun mutasi varian ini tergolong cukup berbahaya.

Melansir BBC, 13 April 2021, mutasi pada varian ini, yang disebut E484K, dapat meningkatkan peluang virus menghindari sistem kekebalan seseorang, dan dapat memengaruhi seberapa efektif vaksin virus corona bekerja.(al)

Ditolak Negara Lain Ratusan Warga India Masuk ke Indonesia Ternyata 49 Orang Positif Corona