Jangan Cuma Takjub, Hadirkan Rasa Takut saat Gerhana Bulan Sebagai Pengingat Tanda Kiamat

Berita40 Dilihat

SULSELONLINE.COM — Sebagai umat Islam kita diminta hadirkan rasa takut dalam diri kepada Allah Ta’ala saat terjadinya gerhana bulan total malam nanti.

Hal ini disampaikan Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama Kamaruddin Amin kepada kaum Muslimin. Dia menjelaskan bahwa hal itu adalah salah satu tuntutunan yang perlu diketahui selain sholat gerhana bulan malam nanti.

Gerhana bulan total akan terjadi pukul 18:09 – 20:51 WIB pada Rabu, 26 Mei 2021. Kementerian Agama sudah menghimbau kaum Muslimin untuk Sholat Sunah gerhana dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

“Kami mengimbau kaum muslimin agar melakukan sholat gerhana bulan,” kata Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin di Jakarta dikutip Rabu (26/5/2021).

Sesuai tuntunan Nabi Muhammad SAW, umat Islam dianjurkan melakukan sholat gerhana, walaupun dalam posisi gerhana bulan sebagian. Selain itu, umat Islam juga dianjurkan memperbanyak zikir, doa, istighfar, taubat, sedekah, dan amal-amal kebajikan lainnya.

Berikut ini tuntunan Islam saat terjadi Gerhana seperti dikutip dari Okezone:
حَدَّثَنَا أَبُو الوَلِيْد قَالَ حَدَّثَنَا زَائِدَةُ قَالَ حَدَّثَنَا زِيَادُ بْنُ عِلَاقَةِ قَالَ سَمِعْتُ الْمُغِيْرَةُ بْنِ شُعْبَةِ يَقُوْلُ اِنْكَسَفَتْ الشَّمْسُ يَوْمَ مَاتَ اِبْرَاهِيْمُ فَقَالَ النَّاسُ اِنْكَسَفَتْ لِمَوْتِ اِبْرَاهِيْمُ فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَأَيَتَانِ مِنْ أَيَاتِ اللهِ لاَ يَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلَا لِحَيَاتِهِ فَإِذَا رَأَيْتُمُواهُمَا فَادْعُوا اللهِ وَصَلّوا حَتَّى يَنْجَلِيَ

Telah menceritakan kepada kami, Abu Al Walid berkata, telah menceritakan kepada kami, Zaidah berkata, telah menceritakan kepada kami, Ziyad bin ‘Ilaqah, dia berkata: “Aku mendengar Al-Mughirah bin Syu’bah berkata,

“Telah terjadi gerhana matahari ketika wafatnya Ibrahim. Kemudian Rasulullah Saw bersabda, “Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda dari tanda-tanda kebesaran Allah, dan ia tidak akan mengalami gerhana disebabkan karena mati atau hidupnya seseorang. Jika kalian melihat gerhana keduanya, maka berdoalah kepada Allah dan dirikan salat hingga (matahari) kembali nampak.” (H.R. Al-Bukhari)