Plt Gubernur dan Empat Bupati Hadiri Milad Muhammadiyah Sulawesi Selatan

Berita52 Dilihat

SULSELONLINE.COM — Plt Gubernur dan Empat Bupati Hadiri Milad Muhammadiyah Sulsel. Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman menghadiri peringatan Milad Ke-109 Muhammadiyah di Sulawesi Selatan.

Empat bupati di Sulawesi Selatan (Sulsel) juga turut hadir dalam acara tersebut.Yaitu Bupati Maros AS Chaidir Syam, Bupati Enrekang Muslimin Bando, Bupati Wajo Amran Mahmud, dan Bupati Jeneponto Iksan Iskandar.

Acara tersebut digelar di Balai Sidang Muktamar Muhammadiyah Kampus Unismuh Makassar, Sabtu (27/11/2021).

Selain menghadiri milad, keempat bupati tersebut menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Universitas Muhammadiyah, dalam pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

Selain dengan Bupati, ada pula penandatanganan MoU Unismuh dengan Rektor Universitas Tadulako, Rektor Universitas Muhammadiyah Gorontalo, Kepala BKKBN Sulsel, dan Ketua Dewan Pimpinan Daerah IMM Sulsel. Adapula penandatanganan MoU secara daring, dengan Pesantren Nurul Falah Surabaya, dan Direktur PT Bizani.

Peningakatan Jumlah Pesantren dan Universitas

Milad kali ini terasa istimewa, karena merupakan perhelatan yang kali pertama digelar oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel secara luring setelah masuknya pandemi Covid-19 di Indonesia.

Dalam pidatonya, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulsel Prof Ambo Asse menggambarkan dinamika dakwah yang dilakoni Persyarikatan di daerah ini.

Salah satu yang digambarkan Ambo Asse adalah perkembangan jumlah pesantren Muhammadiyah. Pada awal kepemimpinannya pada tahun 2015, jumlah pesantren Muhammadiyah hanya 12 buah, saat ini sudah berjumlah 28 buah yang tersebar di berbagai daerah di Sulsel.

Perkembangan lainnya, pertambahan jumlah universitas. Jika periode lalu, hanya ada Universitas Muhammadiyah Makassar dan Universitas Muhammadiyah Parepare, maka periode ini ada enam universitas baru. Keenam Universitas tersebut merupakan peleburan dan perubahan bentuk dari sekolah tinggi Muhammadiyah.

Keenam Universitas baru tersebut yakni Universitas Muhammadiyah Sidrap, Universitas Muhammadiyah Palopo, Universitas Muhammadiyah Bone, Universitas Muhammadiyah Enrekang, Universitas Muhammadiyah Bulukumba, dan Universitas Muhammadiyah Sinjai.

Ada pula dua Institut, yakni Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai, yang merupakan perubahan dari STAIM Sinjai, dan Institut Teknologi Kesehatan dan Sains Sidrap, yang dahulu masih dalam bentuk Stikes.

Politeknis Kesehatan Muhammadiyah Makassar merupakan peleburan dari beberapa Akademi, yakni ATRO Muhammadiyah Makassar, ATEM Makassar, dan AKL Makassar. Muhammadiyah Sulsel juga masih memiliki 1 Sekolah Tinggi, yakni STKIP Muhamamdiyah Barru.

Selain menyinggung perkembangan amal usaha, Prof Ambo Asse juga menyinggung proses pembinaan kader yang dilakukan secara berkesinambungan di sekolah dan perguruan tinggi, yang dilakukan melalui Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) dan Ikatan Mahasiswa Muhamamdiyah (IMM).

“Pengajian tabligh, tarjih, dan dakwah khusus berjalan dengan baik, pelayanan sosial, penanganan kebencanaan (MDMC), pelayanan hukum, penyelesaian tanah-tanah wakaf dan hibah, dan alhamdulillah dalam periode ini telah menerima kurang lebih 20 hektar tanah hibah dari masyarakat, dan kebanyak dari orang yang tidak bernomor baku Muhammadiyah,” papar Ambo Asse.

Apresiasi Plt Gubernur

Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman juga didaulat memberikan sambutan. Ia menyatakan, sering dianggap sebagai kader Muhammadiyah.

“Saya juga sering dianggap kader Muhammadiyah, dan saya tidak mengelak. Siapa tidak bangga jadi kader Muhammadiyah,” ungkapnya.

Muhammadiyah, katanya, sudah berdiri sebelum Proklamasi Kemerdekaan RI. Presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno juga bagian dari Muhammadiyah.

“Muhammadiyah sudah hadir berkontribusi untuk bangsa dan negara sebelum Indonesia merdeka. Muhammadiyah hadir di tengah masyarakat, melalui amal usahanya seperti sekolah, panti asuhan, dan rumah sakit,” kata Andi Sudirman Sulaiman.