Harga Emas Akan Melejit Dampak Konflik Rusia-Ukraina

Berita110 Dilihat

SULSELONLINE.COM – Analis sekaligus Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi, memprediksi semakin lama konflik perbatasan antara Rusia dan Ukraina berlangsung, maka harga emas juga akan semakin melambung.

Konflik ini tidak saja melibatkan dua negara namun banyak negara yakni NATO dan Amerika Serikat (AS).

“Secara matematis kalau perangnya cukup lama, bisa saja mencapai level Rp 1.3 juta (per gram), kita tahu keterlibatan NATO dan AS yang membuat perang itu lama. Kalau seandainya 1-2 bulan belum ada kemenangan bagi Rusia, harga emas ini akan terus melambung,” jelasnya menguti kumparan, Minggu (20/2).

Sementara itu, situasi konflik geopolitik yang semakin memanas ini membuat The Fed kemungkinan besar menangguhkan kebijakan kenaikan suku bunganya. Ibrahim berkata, hal ini akan berbahaya karena AS ikut terlibat dalam konflik Rusia-Ukraina.

“Perang ini membutuhkan uang yang sangat besar, sehingga bank sentral AS pun berhati-hati menaikkan suku bunga, dengan kehati-hatian inilah kemungkinan logam mulia akan terus terbang,” lanjutnya.
Harga Emas Bakal Meroket Imbas Konflik Rusia-Ukraina, Saatnya Jual atau Beli? (1)

Selain antara Rusia dan Ukraina, konflik geopolitik juga terjadi di kawasan Timur Tengah. Ibrahim menjelaskan, situasi perang bisa saja meningkatkan inflasi bisa mencapai level di atas 8 persen.

“Negara dengan cadangan emas terbesar di dunia adalah AS, Rusia, dan Eropa, pada saat perang ketiganya akan mengalami inflasi tinggi, membuat harga emas juga mengikuti lebih tinggi lagi harganya,” kata dia.

Dengan kondisi ini, Ibrahim menjelaskan masyarakat akan cenderung mencari investasi safe haven seperti logam mulia dan meninggalkan investasi saham. Hal tersebut karena pada saat kondisi perang, ada kemungkinan bursa saham diliburkan.
“Kemungkinan perang ini akan melebar, sekutu Rusia, Eropa, AS, seperti Perang Dunia II semua bursa tutup, semua obligasi, surat berharga itu tidak ada harganya. Pada saat perang, orang mencari cadangan emas, karena emas itu menjadi jaminan mencetak uang,” jelasnya.

Sehingga, Ibrahim mendorong masyarakat memanfaatkan momentum ini dengan membeli emas, karena bisa saja harganya menembus rekor di tahun 2020 lalu. Menurut catatan kumparan, harga emas menembus rekor tertinggi sepanjang masa, yakni USD 2.000 per troy ounce pada 5 Agustus 2020.

Saat ini, per 20 Februari 2022, harga emas spot sudah mencapai harga USD 1,906.11 per troy ounce. Ibrahim mengatakan, harga ini kemungkinan akan terus melambung seiring dengan memanasnya situasi di perbatasan Ukraina.

“Ini kesempatan bagi masyarakat untuk kembali ke logam mulia, karena ada kemungkinan besar perang ini akan lama dan ini secara jangka pendek akan mengangkat harga logam mulia ke level tertinggi,” katanya.(al)

Harga Emas Batangan Hari Ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *