Hyundai Siap Hadirkan Mobil Listrik Murah di Indonesia

Ekonomi48 Dilihat

SULSELONLINE.COM – Hyundai tergolong pabrikan pertama yang memperkenalkan mobil listrik di Indonesia, dengan menjual Ioniq dan Kona listrik.

Produsen mobil asal Korea Selatan ini juga sudah mulai menjual dan membuka inden untuk Ioniq 5 yang dilepas dengan harga mulai Rp 718-829 juta (on the road Jakarta).

Tapi jika melihat harga yang ditawarkan harga ini terbilang mahal dan pantas masuk dalam kelas segmen atas. Lalu kapan Hyundai akan memperkenalkan mobil listrik murah di Indonesia ya?

“Apakah Hyundai akan melahirkan kendaraan listrik murah di Indonesia? Ini menjadi konsen HMID tapi kamu harus bayangkan bagaimana Hyundai memulai bisnis (di Indonesia). Saya rasa kalian semua mengerti skala ekonomi, jika harga murah pasti penjualan meningkat, tapi jika harga mahal volume penjualan terkendali,” ucap Executive Vice President and Head of Customer Experience Division Hyundai Motor, Thomas Schemera.

Namun Thomas tidak mengatakan tidak akan memperkenalkan mobil listrik murah.

“Tapi nanti di saat semuanya sudah siap dari segala hal, saat krisis semikonduktor berlalu, krisis pandemi berlalu, Ini sangat mungkin (melahirkan kendaraan listrik yang terjangkau) akan terjadi di saat yang tepat,” ucap Thomas.

“Bisa saja terjadi, nanti kendaraan listrik akan memenuhi semua segmen, namun untuk itu kamu harus mempersiapkan semuanya, menggunakan satu platform dan lain-lain,” Thomas menambahkan.

Berbicara mobil listrik, kata Thomas, itu sama saja berbicara soal baterai beberapa tahun lalu, saat permintaan baterai masih sulit dan mahal namun kini sudah berangsur lebih terjangkau. Sehingga tidak menutup kemungkinan mobil listrik murah bakal terwujud.

“Beberapa tahun lalu harga kendaraan listrik di tentukan dengan baterai, harga bisa saja turun dengan kami memiliki pabrik di sini, dan tidak menutup kemungkinan harga baterai juga akan lebih murah, tapi saya belum bisa katakan secara pasti,” ucap Thomas.

“Kapan akan melahirkan mobil listrik murah, 5 tahun lagi? Menurut saya kalau di Indonesia hal itu bisa saja terjadi, setelah kami meraih sukses bersama LG energi, saya rasa harga bisa turun jika seperti ini. Saat kita sudah memproduksi baterai sendiri, namun ini menjadi tantangan kita. Berapa persen penurunan harganya? Saya tidak tahu, tapi tidak menutup kemungkinan, harga bisa seharga mobil konvensional,” Thomas menambahkan mengutip detikcom.(al)