“Sesuai dengan informasi yang kami terima, besok Rabu bertempat di Gedung Merah Putih KPK, benar tim penyidik menjadwwalkan pemanggilan dan pemeriksaan sebagai saksi,” kata Juru bicara KPK Ali Fikri pada Selasa, 10 Oktober 2023.
Syahrul dipanggil KPK sebagai saksi guna melengkapi alat bukti dalam berkas perkara penyidikan perkara tersangka lain.
“Kami harap yang bersangkutan dapat hadir sesuai dengan komitmennya, yang akan selalu kooperatif mengikuti seluruh proses penyelesaian perkara dimaksud,” kata Ali.
Mantan Mentan Syahrul Yasin Limpo terjerat kasus dugaan korupsi saat menjabat sebagai Menteri Pertanian.
KPK disebut telah menetapkan Syahrul Yasin Limpo sebagai tersangka dalam kasus ini.
Status tersangka juga telah diberikan kepada Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Kasdi Subagyono dan Direktur Alat Mesin Pertanian Muhammad Hatta.
Mengutip Tempo, surat penetapan tersangka Syahrul dan dua anak buahnya tersebut telah diteken KPK pada Selasa, 26 September 2023 lalu.
Syahrul diduga menerima uang para pejabat eselon di lingkungan Kementerian Pertanian. Uang itu disinyalir dikoordinasi oleh Kasdi Subagyono dan dipungut oleh Muhammad Hatta.
Kasdi telah menjalani pemeriksaan. KPK menyebut Kasdi diperiksa sebagai saksi untuk tersangka lain.
Setelah menjalani pemeriksaan, Kasdi mengaku dicecar 17 pertanyaan oleh penyidik KPK.
“Ada 17 pertanyaan,” kata Kasdi kepada wartawan usai diperiksa sekitar 11 jam oleh penyidik komisi antirasuah di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Selasa.
Kendati begitu, Kasdi enggan membeberkan apa saja pertanyaan yang dimaksud. Dia mengatakan substansi pemeriksaan dapat ditanyakan secara langsung kepada penyidik KPK.
“Nanti teknisnya mohon teman-teman media tanyakan ke penyidik. Terima kasih, ya, mohon maaf,” ucap Sekjen Kementan.
Sementara itu, Muhammad Hatta telah menjalani pemeriksaan pada Senin, 9 Oktober 2023. Ia tak banyak bicara setelah menjalani pemeriksaan. Hatta hanya tersenyum dan berjalan menuju mobilnya di halaman Gedung KPK.
“Nanti biar PH (penasihat hukum) yang jelasin semua,” kata Hatta.(*)
