Sandiaga mengatakan, perkiraan pengeluaran para pendukung dan tim nasional (timnas) yang bertandang di Indonesia dari Jumat (10/11/2023) hingga Senin (13/11/2023) adalah US$2 juta hingga US$5 juta atau sekitar Rp31,4 miliar hingga Rp78,5 miliar (asumsi kurs Rp15.713/US$).
“Jadi kalau kita melihat sekitar spending US$1.000 sampai US$1.500 maka total spending kita perkirakan antara US$2 juta sampai US$5 juta dari tim dan pendukungnya, tapi pergerakan ekonomi secara menyeluruh mungkin jauh lebih tinggi daripada ini.” ujar Sandi di Kantor Kemenparekraf, Jakarta, Senin (13/11/2023) lalu.
“Itu baru per tiga hari ini,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Sandi mengatakan bahwa untuk ke depannya Kemenparekraf juga menargetkan keuntungan dari pemberdayaan sumber daya manusia (SDM), penjualan produk-produk olahraga, dan minat pariwisata olahraga (sport tourism) melalui Piala Dunia U-17 2023.
“Dan semakin meningkatnya minat anak-anak muda untuk mendalami olahraga sepak bola karena ini dampaknya juga bukan hanya dihitung secara rupiah dan dalam seminggu atau dua minggu ke depan, tapi ini adalah investasi untuk jangka panjang,” kata Sandi.
Guna mendongkrak minat masyarakat untuk menyaksikan Piala Dunia U-17 2023, Sandi mengatakan bahwa pihaknya akan mendorong influencer untuk turut andil dalam mempromosikan penyelenggaraan Piala Dunia U-17 2023.
“Kita mendorong Key Opinion Leaders (KOL) untuk juga hadir membuat konten untuk mempromosikan Piala Dunia U-17 2023 karena masih ada pertandingan-pertandingan yang jauh lebih menarik ke depannya,” papar Sandi.
Piala Dunia U-17 2023 berlangsung pada 10 November 2023 hingga 2 Desember 2023 dan diselenggarakan di Jakarta International Stadium (JIS), Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya, Jawa Timur), Stadion Jalak Harupat (Bandung, Jawa Barat), dan Stadion Manahan (Solo, Jawa Tengah).
