Hyundai Buat Taksi Terbang di IKN

Berita108 Dilihat

SULSELONLINE.COM – Perusahaan raksasa asal Korea Selatan, Hyundai akan melakukan uji coba taksi terbang di Samarinda, Kalimantan Timur.

Menurut Deputi Transformasi Hijau dan Digital Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Mohammed Ali Berawi, pihak Hyundai sudah meminta izin Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda untuk menggunakan bandara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto.

Tahun lalu, pemerintah sudah melakukan uji coba taksi terbang berkapasitas dua orang di Bandara Curug, Tangerang oleh perusahaan China. Dalam uji coba kali ini, kata dia, Hyundai bakal menggunakan taksi terbang berkapasitas 5 orang. Sky taksi nantinya akan digunakan di IKN.

“Bulan Juli, Hyundai akan ke dengan Pemkot Samarinda untuk menggunakan Bandara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto terkait proof of concept Taksi Terbang. Tahun kemarin kita sudah melakukan uji coba di bandara Budiarto Curug, nah itu taksi terbangnya China yang berkapasitas dua orang,” katanya kepada wartawan di Jakarta, Senin (27/5/2024).

“Kalau yang akan diuji coba di Samarinda ini taksi terbangnya untuk 5 orang, sehingga kapasitasnya lebih besar,” lanjut dia.

Taksi terbang disebut menggunakan teknologi baterai dan mampu mengudara hingga jarak 100 kilometer. Oleh karena itu,jika ingin melakukan penerbangan dari kota Balikpapan, Kalimantan Timur ke Palu, Sulawesi Tengah, masyarakat bisa melakukan perjalanan langsung tanpa harus transit.

“Jadi kalau teman-teman mau ke Balikpapan atau Palu, tidak perlu lagi singgah ke Makassar atau Jakarta dengan penerbangan konvensional namun bisa langsung ke tujuan dengan menggunakan taksi terbang. Kalau sekarang mau naik pesawat kan harus muter dulu,” tuturnya.

Pemerintah saat ini tengah melakukan perhitungan ekonomis agar biayanya tidak membebani masyarakat. Ali menyebut pihaknya terus melakukan evaluasi dan diskusi mengenai hal tersebut.

Selain Hyundai, Boeing melalui anak perusahaannya Wisk juga bakal mengembangkan taksi terbang dengan platform drone. “Ada juga Boeing Wisk dari Amerika Serikat yang juga mengembangkan taksi terbang dengan platform drone,” imbuhnya.

Meski begitu, ia mengingatkan transportasi taksi terbang masih dalam tahap pengembangan dan belum sampai komersialisasi. Pasalnya teknologi taksi terbang masih butuh pengembangan serta harus mempertimbangkan pemanfaatan ruang udara.

“Taksi terbang ini masih butuh pengembangan teknologi dan aturan pemanfaatan ruang udara. seluruh dunia masih proses ini,” katanya mengutip detik.com.(*)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *