Pemprov Sulsel Kirim Logistik dan Tenaga Medis untuk Korban Gempa Selayar

Berita54 Dilihat

SULSELONLINE.COM — Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) melaporkan wilayah Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan, terdampak gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 7,4 di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT). Setidaknya 230 rumah dilaporkan rusak akibat gempa tersebut.

“Sebanyak 230 rumah di Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan, mengalami kerusakan usai terjadi gempa bumi dengan magnitudo 7,4 di wilayah Flores Timur, Nusa Tenggara Timur,” Plt Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangannya di situs BNPB.go.id, Selasa (14/12/2021).

Gempa yang terjadi pada pagi menjelang siang hari tadi juga merusak satu unit sekolah. Selain itu, dua tempat ibadah dan rumah kepala desa ikut terdampak gempa tersebut.

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) mengirimkan bantuan logistik dan tenaga medis korban gempa di Kepulauan Selayar. Tercatat 346 rumah warga rusak.

Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, menjelaskan, terdapat empat kecamatan yang terdampak gempa tersebut. Yakni, Kecamatan Takabonerate, Pasilambena, Pasimarannu, dan Kecamatan Passimasunggu.

“Yang terparah terjadi di dua kecamatan yang terdekat dari pusat gempa, yakni Kecamatan Pasilambena dan Kecamatan Pasimarannu,” kata Andi Sudirman di Kota Makassar, Sulsel, Selasa (14/12/2021).

Total rumah yang rusak ada 346 rumah, yakni 134 rusak berat dan 212 rusak ringan. Ada juga dua rumah ibadah yang rusak, tiga sekolah dan dua gudang rusak ringan.

“Korban luka-luka ada enam orang,” ujarnya.
Andi Sudirman mengungkapkan, Pemprov Sulsel melalui BPBD menurunkan tim medis, tim dapur umum, tim evakuasi, dan juga akan mengirim bantuan logistik kepada warga yang terdampak.

“Besok (hari ini) tim medis bersegera ke lokasi termasuk untuk membawa logistik yang sudah kita drop untuk satu ton pertama, berupa beras dan juga tim dapur umum untuk dua wilayah yang sangat terdampak di wilayah terdekat dari pusat gempa di NTT,” terangnya.

Untuk pengiriman logistik ini, Andi Sudirman menegaskan, akan dilakukan secara bertahap dikarenakan akses pengiriman dan kapasitas kapal pengangkut logistik yang terbatas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *