Mobil Listrik Laris, Mobil Bensin Tak Laku di China

Berita172 Dilihat

SULSELONLINE.COM – China beradaptasi dengan cepat pada kendaraan listrik.

,Produsen mobil Jepang mulai ‘berdarah-darah’ jualan mobil di China.

Bisnis mobil internal combustion engine (ICE) atau mobil bensin mulai tidak laku di negara tersebut.

China mengadopsi kendaraan listrik dengan cepat, banyak di antaranya dibuat oleh perusahaan lokal. Dikutip Carscoops, Senin (8/5/2023), data dari China Association of Automobile Manufacturers, total penjualan merek mobil Jepang di China turun 32% year-on-year pada kuartal pertama 2023.

Perusahaan-perusahaan Jepang sekarang menyumbang 18% dari penjualan mobil baru China. Penjualan mobil pabrikan Jepang terus ambrol dalam tiga tahun terakhir, sebelumnya merek mobil Jepang bisa mencapai pangsa 20% pada 2022, lalu 22% tahun 2021, dan 24% pada tahun 2020.

Beberapa pembuat mobil Jepang sangat terpukul. Mitsubishi baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka telah menangguhkan produksi Outlander di China selama tiga bulan dan mengalami kerugian satu kali sebesar $78 juta karena penjualannya yang lambat di negara tersebut.

Selain itu, Nissan membukukan penurunan penjualan China sebesar 45,8% pada kuartal pertama tahun 2023. Merek Honda turun 38,2%, kemudian penjualan Mazda anjlok 66,5%, sedangkan Toyota dan Lexus membukukan penurunan penjualan sebesar 14,5%.

Secara umum, pabrikan mobil Jepang dinilai lamban dalam mengadopsi mobil listrik dan plug-in hybrid jika dibandingkan dengan beberapa pesaing China mereka. China beralih ke kendaraan listrik begitu cepat, buktinya Nissan Sylphy (ICE) yang merupakan kendaraan terlaris di China selama tiga tahun dikalahkan oleh BYD Song plug-in hybrid tahun lalu.

Bahkan merek China disebut bisa menggaet konsumen baru untuk pindah ke mobil listrik, lantaran harga yang lebih kompetitif.

“Jepang adalah pecundang terbesar dari perang harga sejauh ini,” tambah pendiri dan CEO Automobility, Bill Russo, sebuah konsultan di Shanghai.

“Saat EV semakin terjangkau, mereka menjadi lebih menarik bagi pembeli inti yang selama ini menolak, pembeli merek asing,” jelasnya mengutip detik.com.(*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *