Motor Listrik Subsidi Sepi Peminat, Menperin Bilang Ini Penyebabnya

Ekonomi104 Dilihat

SULSELONLINE.COM – Subsidi motor listrik yang digencarkan pemerintah masih sepi peminat. Padahal program ini telah dimulai sejak Maret 2023 kemarin.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menilai, tidak mudah merubah mindset atau pola pikir masyarakat yang sudah terbiasa menggunakan kendaraan berbahan bakar fosil. Oleh karena itu, program pemberian bantuan ini membutuhkan waktu yang cukup lama untuk bisa diadaptasi.

“Itu adalah takes time. Jadi menyiapkan bantuan pemerintah itu untuk pembelian kendaraan listrik roda dua dan empat, khususnya dua,” ujarnya, saat ditemui usai Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi VII DPR RI, di gedung DPR RI, Jakarta, Senin (12/6/2023).

“Tidak mudah karena dia harus mengubah cara berfikir, mengubah kultur orang yang biasanya menggunakan fosil, harus diubah ke listrik. Ini adalah masalah culture, jadi ini takes time,” sambungnya.

Agus menambahkan dengan dimulainya program pemberian bantuan pemerintah ini dirinya juga berharap akan mempercepat pengembangan ekosistem dari electric vehicle (EV) itu sendiri.

“Jadi harus betul betul kita mulai dan lakukan, itu sebabnya program bantuan pemerintah kita ambil. Tapi yang terpenting, kenapa bantuan pemerintah untuk program pembelian motor listrik ini kita keluarkan, itu ada dalam rangka mempercepat pengembangan ekosistem dari EV itu sendiri,” pungkasnya.

Adapun berdasarkan data SISAPIRa yang diakses per 12 Mei 2023 pukul 15:15, saat ini total ada 724 orang yang tengah melakukan proses pendaftaran, 5 yang telah terverifikasi, dan 4 yang telah tersalurkan. Sementara untuk sisa kuotanya sendiri ini sebesar 199.267 unit.

Sebagai tambahan informasi, sebelumnya Ketua Umum Kamar Dagang Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid membeberkan alasan subsidi motor listrik yang diberikan oleh pemerintah masih sepi peminat. Menurutnya, hal ini terjadi karena awalnya kualitas kendaraan listrik yang masuk ke dalam negeri belum maksimal.

“Pasar belum antusias itu karena pada dahulu kala, waktu yang mulai masuk kendaraan listrik itu unfortunately yang masuk itu bukan yang berkualitas atau kurang baik,” kata Arsjad kepada awak media di Hotel The St. Regis, Jakarta Selatan, Selasa (30/5/2023), mengutip detik.com.

Arsjad berpendapat hal ini membuat masyarakat masih enggan untuk menggunakan motor listrik meskipun sudah disubsidi. Padahal, dia menilai saat ini kualitas motor listrik sudah sangat baik dengan teknologi kelas dunia.

Lebih lanjut, ia juga membeberkan penyebab lain motor listrik kurang diminati masyarakat, yakni faktor kebiasaan. Menurutnya saat ini kebanyakan masyarakat Indonesia masih terbiasa menggunakan motor konvensional alias berbahan bakar bensin.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *