Ini Pengakuan Bekas Tentara Israel yang Kini Bela Palestina

Berita25 Dilihat

SULSELONLINE.COM – Bekas pilot Angkatan Udara Israel kini membelot dari Israel dan memutuskan untuk mendukung Palestina.

Ia juga membuat pengakuan bagaimana kejamnya komandan militer Israel hingga bertubi-tubi menyerang Palestina.

Akibat pembelotan itu, sang tentara langsung diberhentikan dan dipecat dari angkatan udara Israel.

Dikutip dari Tribunnews.com, sosok bernama Yonatan Shapira ini diketahui diberhentikan dari pilot AU pada tahun 2003 silam.

Setelah memutuskan untuk mendukung Palestina, Shapira juga melakukan kampanye untuk tidak patuh pada perintah melakukan penyerangan terhadap Palestina.

Akibat kampanyenya itu, ia dan 27 pilot militer lainnya kemudian dipecat.

Tak hanya itu, setelah dipecat, Shapira juga diberhentikan dari semua pekerjaan akibat aksi pro Palestina.

Kini Shapira memilih untuk pindah ke Norwegia dan melanjutkan hidup di sana.

Saat ditanyai, Shapira menuturkan ia semula tak sadar bahwa masuk tentara Israel ia akan menjadi ‘organisasi teroris’.

Ia baru sadar ketika angkatan udara Israel kemudian meneror jutaan warga Palestina.

Mengenal Hamas Pejuang Militan Palestina Merdeka di Gaza

“Saya menyadari selama Intifada kedua apa yang dilakukan Angkatan Udara Israel dan militer Israel adalah kejahatan perang, meneror populasi jutaan orang Palestina,” katanya.

Setelah menyadari hal itu, ia lantas mengajak beberapa rekannya tak patuh pada perintah sang komandan.

“Ketika saya menyadari itu, saya memutuskan untuk tidak hanya pergi tetapi untuk mengajak pilot lain secara terbuka untuk menolak mengambil bagian di dalam kejahatan ini,” katanya.

Shapira juga mengaku, banyak anak anak di Israel yang dibesarkan dalam militer yang kuat.

Mereka bahkan dikirim melempar rudal dan bom di pusat kota Palestina.

“Sebagai seorang anak di Israel, Anda dibesarkan dalam pendidikan militeristik Zionis yang sangat kuat. Anda hampir tidak tahu apa-apa tentang Palestina.”

“Mereka dikirim untuk melempar rudal dan bom di pusat kota Palestina. Pada titik tertentu, saya menyadari bahwa ini adalah tindakan terorisme,” katanya.

Shapira juga menjelaskan, kebijakan Israel pada Palestina adalah sebuah kejahatan perang.

Mantan tentara Israel itu mengatakan jika dia ingin melindungi, maka dia memilih berada di samping Palestina.

“Saya dipecat dari semua perusahaan tempat saya bekerja di Israel dan itu juga sulit bagi saya, karena saya mendukung perjuangan Palestina dan karena saya memberikan ceramah di seluruh dunia karena saya adalah bagian dari Boycott, Divestment and Sanctions (BDS),” ungkapnya.(al)

Ulama Palestina Buka Puasa Bersama Bupati Maros

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *