Desersi TNI yang Jadi KKB Papua Meninggal Saat Dirawat di Rumah Sakit

Berita64 Dilihat

SULSELONLINE.COM – Salah seorang pemimpin Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) meninggal dunia ketika dirawat di rumah sakit.

Tokoh KKB di Kabupaten Yahukimo tersebut tak bisa bertahan saat dirawat di RS Bhayangkara Jayapura, Minggu (26/9/2021) malam.

Bos KKB Papua yang meninggal itu bernama Senat Soll. Ia tertembak saat akan menyerang anggota TNI ketika akan ditangkap.

Ia meninggal di ruang ICU saat menjalani perawatan medis akibat luka tembak di bagian kaki.

Senat Soll yang merupakan pecatan TNI itu sempat ditangkap lantaran menjadi tokoh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kabupaten Yahukimo.

“Benar ada laporan tentang meninggalnya Senat Soll di RS Bhayangkara dan belum diketahui akan dimakamkan di mana,” ujar Direskrimum Polda Papua, Kombes Faizal Ramadhani, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (27/9/2021).

Faizal menyatakan, pengurusan jenazah hingga pemakaman Senat Soll akan diurus oleh Polres Yahukimo.

Aparat keamanan sebelumnya berhasil menangkap Senat Soll (25), tokoh KKB Yahukimo, yang merupakan mantan anggota TNI, di Jalan Samaru, Distrik Dekai, pada 2 September lalu sekitar pukul 05.00 WIT.

Saat ditangkap, Senat Soll mencoba menyerang dengan menggunakan kapak sehingga aparat terpaksa melumpuhkannya dengan tembakan di bagian kaki.

Senat Soll merupakan mantan anggota TNI yang melarikan diri setelah terlibat dalam jual beli amunisi dengan KKB di Mimika pada 2018.

KKB Papua Tantang TNI-Polri Perang

Ia melarikan diri ke Yahukimo dan melakukan sejumlah aksi kejahatan.

Polda Papua mencatat, ada 12 daftar kejahatan yang melibatkan Senat Soll.

Dalam aksi-aksi tersebut terdapat beberapa aksi pembunuhan yang menyebabkan 11 orang tewas.

Siapa Senat Soll?

Nama Senat Soll mulai menjadi sorotan setelah dia menjadi tersangka pembunuhan staf KPUD Yahukimo, Hendry Jovinski, di Distrik Dekai, pada 11 Agustus 2020.

Namun ternyata selain kasus itu, Senat Soll tercatat melakukan banyak kejahatan.

“Ada 12 laporan polisi terkait Senat Soll, tapi ia hanya dimasukan dalam empat DPO (daftar pencarian orang),” ujar Direskrimum Polda Papua, Kombes Faisal Ramadhani di Jayapura, Kamis (2/9/2021).

Kasus pertama Senat Soll terjadi saat dia masih aktif menjadi anggota TNI pada 2018.

Pada 10 September 2018, aparat keamanan menagkap Ruben Wakla di Bandara Moses Kilangin karena diketahui membawa 165 butir amunisi.

Setelah didalami, Ruben Wakla membeli amunisi tersebut dari Senat Soll yang kemudian melarikan diri dan desersi alias lari dari tugas.

Namun ternyata selain kasus itu, Senat Soll tercatat melakukan banyak kejahatan.

“Ada 12 laporan polisi terkait Senat Soll, tapi ia hanya dimasukan dalam empat DPO (daftar pencarian orang),” ujar Direskrimum Polda Papua, Kombes Faisal Ramadhani di Jayapura, Kamis (2/9/2021).

Kasus pertama Senat Soll terjadi saat dia masih aktif menjadi anggota TNI pada 2018.

Pada 10 September 2018, aparat keamanan menagkap Ruben Wakla di Bandara Moses Kilangin karena diketahui membawa 165 butir amunisi.

Setelah didalami, Ruben Wakla membeli amunisi tersebut dari Senat Soll yang kemudian melarikan diri dan melakukan desersi.

“Senat Soll dari Timika lari ke Yahukimo, dia memang orang asli Yahukimo,” kata Faisal.

KKB Papua Dinyatakan Organisasi Teroris Jokowi Kirim Pasukan Setan ke Papua

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *