Disutradarai Perempuan Cantik Maros, Film Bukan Pelakor Tayang di Hari Ibu

Hiburan31 Dilihat

SULSELONLINE.COM – Kabupaten Maros ternyata mempunyai sutradara andal yang filmnya akan tayang di bioskop nasional.

Film itu bernama “Bukan Pelakor, Pergi atau Bertahan“ dijadwalkan tayang di bioskop CGV Cinema mulai 22 Desember 2021, bertepatan Hari Ibu nasional.

FIlm ini dibintangi aktor asal Jakarta dan Makassar. Mereka antara lain Panji Saputra, Utari Puspasari, Naufah Patadjangi, Andini, dan Ketua PARFI Sulsel, Syahriar Tato.

Film ini mengangkat cerita tentang konflik dalam kehidupan rumah tangga sepasang suami istri dengan hadirnya orang ketiga.

Dalam cerita film ini menggambarkan perjuangan dan ketabahan batin seorang istri yang diuji dengan persoalan perselingkuhan yang dilakukan sang suami.

Film bergenre drama lokal di Sulsel ini diproduksi oleh Mallabiri Art Entertainment dengan sutradara wanita asal Maros, Sulsel, Syarifah Fatma Assegaf.

Film ini juga berkolaborasi dengan sejumlah lembaga terkait seperti dukungan dari Dinas Permberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Sulsel, Haura Salon. dan PT Surya Propertindo Mandiri.

Sementara sponsor film berasal dari Pondok Cora, U Burger, dan Finara Catering.

Syahriar Tato mengatakan proses pengambilan gambar film ini berlangsung sekitar 2 bulan.

“Lokasi syuting banyak mengambil spot di Makassar dan Gowa,” ungkap seniman dan entertainer kawakan Sulsel ini.

Film ini memang kental dengan muatan lokal karena lokasi dan asal beberapa pemeran filmnya di Sulsel, namun, kata Syahriar, film ini tetap rasa nasional.

“Kan film kalau sudah ditayangkan di bioskop CGV, itu artinya sudah skala nasional,” tuturnya.

Menurutnya, film ini menarik untuk ditonton karena bercerita tentang drama kehidupan rumah tangga.

Ia menambahkan, kata ‘Bukan Pelakor’ pada judul sengaja dipakai. Selain Menarik, juga menyiratkan pesan tentang fenomena yang dihadapi perempuan yang bersifat universal.

Syarifah Fatmawati Assegaf adalah sosok ibu rumah tangga, guru, sekaligus seorang enternainer asal Kabupaten Maros.

Dia alumni Universitas Negeri Makassar (UNM) yang kemudian sempat mengabdi menjadi guru mata pelajaran seni budaya di Maros.

Sebelum banyak menjalani waktunya di dunia seni dan film saat ini, Fatma, sapaan akrabnya, selain mengajar, ia juga menjadi penyiar radio milik Pemkab Maros.

Awal terjun di dunia perfilman nasional dimulai pada tahun 2015. Saat itu, sinetron Tukang Bubur Naik Haji menjadi debut Fatma berkiprah di layar film nasional.

Dari situ, tawaran main di sejumlah sinetron pun berdatangan. Puluhan sinetron pun ia bintangi antara lain Kisah Nyata, Dunia Terbalik, Azab, dan Pintu Berkah.

Saat ini Fatma menakhodai Parfi Maros dan Ketua Persatuan Artis Dangdut dan Musisi Indonesia (PADMI) Sulsel periode 2020-2025.

Ia juga sebagi founder Yayasan Malabbiri Art Entertainment yang menjadi wadah pembinaan seni entertainment seperti modeling dan film.(*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *