Vaksin Kanker Serviks Wajib Mulai Tahun 2022: Gratis atau Bayar?

Berita41 Dilihat

SULSELONLINE.COM — Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin menjelaskan bahwa vaksin HPV atau vaksin kanker serviks wajib mulai tahun ini sebagai upaya pencegahan kanker serviks sejak dini.

Hal ini dikarenakan prevalensi kanker serviks di Indonesia yang masih cukup tinggi.

Berdasarkan data Globocan 2020, kasus kanker serviks di Indonesia mencapai 36.633 kasus. Kanker serviks jadi jenis kanker terbanyak kedua yang diidap para wanita setelah kanker payudara.

“Kita akan naikkan vaksin wajibnya kita dari 11 antigen menjadi 14, kita tambah vaksin (human papillomavirus) HPV, PCV sama rotavirus, terutama karena kematian cancer itu paling banyak wanita Indonesia tuh serviks sama breast cancer, serviks ada vaksinnya,” beber Menkes dalam Pertemuan Diaspora Kesehatan Indonesia Kawasan Amerika & Eropa, Minggu (18/4/2022).

Selain itu, vaksin kanker serviks ini juga berguna untuk menekan risiko kematian kanker serviks dan jumlah pasien yang memerlukan perawatan rumah sakit.

Serupa dengan COVID-19, jumlah anggaran yang dikeluarkan dalam langkah pencegahan jauh lebih murah dibandingkan perawatan.

“Kita mau melakukan tindakan preventif dan promotif, sama seperti COVID-19 kalau kita sakit masuk RS itu kan biayanya puluhan juta,” jelas Menkes dalam kesempatan berbeda, saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (19/4/2022).

“Tapi kalau misalnya kita cegah pakai masker, minum vitamin itu jauh lebih murah jadi vaksinasi kita sifatnya mencegah bukan mengobati orang sakit,” sambung dia.

Pada awalnya, program wajib vaksin HPV baru diberlakukan di beberapa wilayah sejak 2021. Namun, rencananya mulai tahun ini bakal diwajibkan untuk seluruh provinsi Indonesia.

“Mulai berlaku tahun ini,” pungkas dia.

Vaksin kanker serviks wajib mulai tahun 2022: Gratis atau bayar?
Budi memastikan vaksin yang masuk dalam program nasional dipastikan gratis, termasuk vaksin HPV.

“Gratis. Semua vaksin yang masuk program pemerintah itu dipastikan tidak usah bayar,” katanya.

Budi juga menyebut bakal lebih banyak jenis vaksin yang masuk program pemerintah termasuk vaksin untuk mencegah pneumonia dan diare pada anak.

Vaksin kanker serviks wajib mulai tahun 2022 : Ini targetnya

Vaksin kanker serviks atau vaksin HPV rencananya akan diberikan untuk anak-anak perempuan kelas 5-6 Sekolah Dasar (SD). Pelaksana tugas (Plt) Direktur Pengelolaan Imunisasi Kemenkes, Prima Yosephine, menjelaskan vaksinasi HPV telah dimulai di dua provinsi dan lima kabupaten/kota di Indonesia sejak 2021 dan diperluas di tiga provinsi dan lima kabupaten/kota pada tahun ini.

Rencananya, vaksinasi kanker serviks berlaku secara nasional pada 2023-2024. Kemenkes menyiapkan pelatihan vaksinasi HPV secara berjenjang dari tingkat dinas kesehatan hingga Puskesmas di setiap daerah.

“Untuk vaksin HPV yang kita berikan lewat program imunisasi nasional, maka sifatnya gratis karena menjadi tanggung jawab pemerintah,” kata Prima saat dihubungi detikcom dalam kesempatan terpisah.

Vaksin kanker serviks wajib mulai tahun 2022: Ini fungsinya

Adapun sejumlah fungsi dan kegunaan dari vaksin HPV atau vaksin kanker serviks sebagai berikut.

1. Mencegah kanker serviks

Pemberian vaksin HPV dilakukan untuk mencegah wanita terserang infeksi virus human papillomavirus (HPV). Virus ini adalah penyebab utama terjadinya kanker serviks pada wanita dan kutil kelamin pada pria maupun wanita.

Kelompok Penasihat Strategis WHO untuk Imunisasi (SAGE) melaporkan pemberian vaksin HPV satu dosis terbukti manjur mencegah risiko kanker serviks, sebanding dengan pemberian dua dan tiga dosis.

2. Diberikan tiga kali

Vaksin HPV dapat diberikan pada semua perempuan usia 12 tahun ke atas, terutama mereka yg belum aktif secara seksual. Vaksin diberikan 3 kali tanpa perlu skrining apapun. Proteksi terhadap infeksi HPV sangat efektif apabila diberikan pada fase ini.

3. Tidak menyebabkan kemandulan

Isu vaksin HPV menyebabkan kemandulan atau menopause dini adalah hoaks. Sampai saat ini tidak ada bukti yang menunjukkan adanya hubungan kejadian Premature Ovarian Failure (POF) atau menopause dini dengan penggunaan vaksin HPV.

Vaksin kanker serviks wajib mulai tahun 2022: Seperti apa efek sampingnya?
Efek samping vaksinasi HPV umumnya terjadi sementara dan tergolong ringan. Beberapa efek yang sering dikeluhkan, seperti:

Bengkak
Nyeri dan kemerahan di sekitar lokasi suntikan
Sakit kepala

Selain itu efek samping yang tidak terlalu sering ditemukan, seperti:

Demam
Mual
Rasa sakit di sekitar lengan angan atau kaki
Munculnya ruam merah yang gatal
Ada pula efek yang tergolong sangat jarang terjadi, yaitu

Terhambatnya saluran pernapasan
Kesulitan bernapas
Reaksi alergi
Pastikan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum mendapatkan vaksin kanker serviks. Minta informasi selengkap-lengkapnya untuk mempertimbangkan terkait manfaat yang diperoleh dan risiko efek samping yang ada.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *