Di Unismuh Makassar, Rocky Gerung Sentil Jokowi

Nasional168 Dilihat

SULSELONLINE.COM – Dosen yang juga pengamat politik Rocky Gerung menyentil Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Ia mencibir keputusan Jokowi yang menawarkan proposal kerja sama pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) ke Kanada. Dia mengatakan Kanada tidak mungkin membiayai proyek IKN.

“Jokowi kemarin menghadiri pertemuan G7, di situ dia mengajukan proposal ke Kanada untuk membiayai IKN, itu ngaco,” ujar Rocky dalam acara bertajuk Ngaji Kebangsaan di Unismuh, Makassar, Senin (22/5/2023).

Rocky Gerung mengatakan Kanada termasuk negara peduli akan lingkungan. Sementara IKN dianggap mengabaikan prinsip kelestarian lingkungan.

“Kanada itu adalah pusat riset lingkungan sekarang. Jadi konyol meminta Kanada biayai IKN,” paparnya.

Menurutnya, Kanada tahu apa yang terjadi di balik pembangunan IKN di Kalimantan Timur. Rocky beranggapan proyek IKN adalah proyek deforestasi.

“Kanada tahu IKN itu proyek deforestasi, itu melanggar hak-hak adat di situ,” tambah Rocky.

Oleh sebab itu Rocky menilai Jokowi lunder ketika mengajukan kerja sama investasi pembangunan IKN. Dia menyebut Kanada bertolak belakang dengan apa yang terjadi di balik proyek itu.

“Terlihat bahwa ada kepanikan Presiden untuk menjual IKN dengan konsekuensi dia diolok-olok oleh dunia, ‘ngapain lu jual IKN ke kita, sementara kita lagi rawat Kalimantan jangan sampai jadi gundul’,” ucapnya.

Diketahui, Rocky Gerung didaulat menjadi pembicara dalam diskusi politik yang digelar BEM Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Unismuh Makassar. Diskusi itu turut dihadiri mantan wakil menteri ATR/BPN Surya Tjandra hingga mantan Komisioner KPK Saut Situmorang.

Sebelumnya, Presiden Jokowi melakukan pertemuan bilateral dengan PM Kanada Justin Trudeau membahas kerja sama ekonomi hingga kondisi sosial politik di kawasan ASEAN. Pertemuan ini digelar di Hotel Rihga Royal, Hiroshima, Jepang, Sabtu (20/5).

“Mohon dukungan Yang Mulia terkait penyelesaian perjanjian Indonesia-Kanada CEPA, realisasi investasi Pension Funds Kanada yang fokus di pembangunan Ibu Kota Nusantara, pembangunan mekanisme pendanaan untuk feasibility study bagi proyek greenfield di Indonesia,” kata Jokowi melalui siaran pers dari Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden, dilansir dari detikNews.

Pertemuan itu juga membahas soal percepatan terhadap realisasi pembangunan bandara hijau di Kalimantan Utara. Jokowi dan Trudeau juga berdiskusi perihal eksplorasi dan pengayaan logam tanah jarang hingga pembentukan satuan tugas bilateral.

Jokowi juga mengapresiasi dukungan Kanada yang membantu transisi energi Indonesia. “Saya harap dukungan dana USD 20 miliar dapat segera direalisasikan tapi tidak dalam bentuk utang,” jelasnya.(*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *