Korut Dituding Bantu Hamas Hajar Israel

Berita136 Dilihat

SULSELONLINE.COM – Serangan kelompok pejuang Palestina Hamas ke Israel pada 7 Oktober lalu mengejutkan banyak pihak. Pasalnya, Israel dianggap sangat mumpuni dalam bidang pertahanan dan intelijen.

Beberapa pihak menganggap Korea Utara (Korut) terlibat dalam membantu Hamas dalam menembus pertahanan Israel. Bruce Bechtol, mantan perwira intelijen Amerika Serikat (AS), mengatakan kepada VOA Korean melalui email bahwa roket F-7 yang digunakan Hamas merupakan buatan Pyongyang.

Bukti ini kemudian dikuatkan oleh pernyataan terbaru militer Korea Selatan (Korsel) sebagaimana dibuat Nikkei Asia, Rabu (18/10/2023). Seoul mengaku rudal itu memang tampaknya diproduksi di wilayah rivalnya yang dipimpin Kim Jong Un.

“Seorang pejabat dari Kepala Staf Gabungan Korsel (JCF) mengatakan kepada wartawan bahwa jenis roket fragmentasi berdaya ledak tinggi yang digunakan dalam serangan 7 Oktober tampaknya diproduksi di Korut,” tulis media itu.

“Namun pejabat tersebut tidak merinci apakah roket tersebut diberikan langsung oleh Korut atau melalui transaksi yang melibatkan negara lain,” tambahnya.

“JCS juga berspekulasi bahwa peluru artileri yang ditemukan di dekat perbatasan Israel setelah serangan itu diekspor dari Korut,” ujarnya lagi mengutip pejabat.

Sebelumnya, mantan Duta Besar (Dubes) Israel untuk Korsel, Akiva Tor, menyebut bahwa senjata-senjata buatan Korut tersebut sudah berada di Iran dalam waktu yang lama. Diketahui, Pyongyang menyuarakan dukungan kuat kepada Palestina.

“Kami akan menghancurkan senjata-senjata ini di Gaza,” tambah Tor.

Para analis mengatakan tidak mengherankan bahwa Hamas tampaknya menggunakan senjata Korut karena negara pimpinan Kim Jong Un itu memiliki sejarah panjang dalam memasok senjata ke Hamas dan Hizbullah, sebuah kelompok proksi Iran di Lebanon. James Jeffrey, yang sejak tahun 2018 hingga November 2020 menjabat sebagai perwakilan khusus AS untuk keterlibatan di Suriah, mengatakan bahwa Pyongyang telah lama memberikan senjata dan pengetahuan teknis kepada kekuatan radikal di Timur Tengah.

“Saya tidak akan terkejut karena Korut terlibat dalam penjualan dan pengiriman senjata ilegal, baik untuk menghasilkan uang maupun untuk mengacaukan tatanan internasional secara besar-besaran. Oleh karena itu, setiap kali kita mengalami krisis atau konflik baru, ada jejak Korut,” pungkasnya.

Sementara itu, dalam pernyataan di kantor berita resmi Korut, KCNA, Pyongyang menegaskan bahwa informasi itu adalah palsu. Menurut Pyongyang, laporan tersebut adalah cara AS untuk mencari kambing hitam baru atas konflik yang terjadi di Gaza.

“Ini hanyalah upaya untuk mengalihkan kesalahan atas krisis Timur Tengah yang disebabkan oleh kebijakan hegemonik yang salah ke negara ketiga dan dengan demikian menghindari kritik internasional yang berfokus pada kerajaan kejahatan,” kata negara itu dikutip AFP.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *