Jangan Asal Terobos Banjir! Waspada Water Hammer pada Mobil

Berita42 Dilihat

SULSELONLINE.COM — Intensitas hujan yang cukup tinggi beberapa hari belakangan ini menimbulkan banjir di berbagai kota besar seperti DKI Jakarta dan Makassar.

Bahkan, Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat, per pukul 06.00 WIB, masih ada 31 RT yang tergenang. Mobil jangan sembarangan terobos banjir kalau tak mau kena water hammer.

Pemilik kendaraan harusnya menyayangi mobil yang dimilikinya. Jangan sampai mobil rusak karena asal terobos banjir.

Pengendara yang nekat menerobos banjir memiliki banyak risiko. Baik risiko keselamatan berkendara maupun risiko kerusakan kendaraan

Didi Ahadi, Head Dealer Technical Support PT Toyota-Astra Motor (TAM) mengatakan, ada risiko besar saat mobil menerobos banjir, yaitu gejala water hammer. Jika mobil mengalami gejala ini akibat menerobos banjir, biaya perbaikannya tentu tidak murah.

Water hammer adalah kondisi ketika air masuk ke ruang bakar dan membuat mesin jebol. Soalnya, air tidak bisa terkompresi oleh mesin sehingga setang piston bisa bengkok bahkan menyebabkan silinder pecah.

“Karena air kan nggak bisa dikompresi. Pada saat piston naik dan dipaksa, sehingga bengkok setang piston/conrod-nya. Awalnya bengkok dulu. Lama-kelamaan (setang piston) jadi patah,” kata Didi seperti dikutip dari detikcom, Rabu (19/2/2022).

Menurutnya, ketika air banjir masuk ruang bakar, mungkin gejala water hammer tidak langsung terjadi. Ada kondisi mobil mengalami water hammer beberapa waktu setelah menerobos banjir. Gejala awalnya adalah mesin terasa kasar.

“Awalnya mesin kasar. Banyak kejadian dia banjirnya kapan, tiba-tiba jebolnya sekarang, bisa kejadian. Awalnya mesinnya kasar, karena dipaksa lama-lama mesinnya jebol,” ujar Didi.

Jika mesin dipaksa saat ada air masuk ke ruang bakar yang tidak bisa dikompresi, risiko terburuknya adalah mesin jebol hingga blok silinder pecah. Penyebabnya, karena setang piston bengkok, patahan setang piston itu menonjok dinding silinder sehingga silinder mesin pecah.

Kalau sudah seperti itu, perbaikannya tentunya tak murah. Mobil harus turun mesin dan perlu diganti mesin baru jika ingin tetap dipakai. Selain mahal, perbaikannya pun membutuhkan waktu lama.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *