SULSELONLINE.COM — Nenek Dayang tak bisa menahan haru saat dikunjungi Bupati Maros Chaidir Syam. Ia masih ingat betul malam di mana sang Bupati mengunjunginya pada malam takbiran lebaran Idul Fitri, 2 Mei 2022 lalu.
Bupati Maros Chaidir Syam rupanya tak ingin ada warganya tak punya beras saat lebaran tiba. Karena itu alih-alih merayakan malam lebaran bersama keluarga atau staf di kantornya, Chaidir memilih berkeliling mengunjungi warganya.
Salah satu warga yang beruntung adalah Nenek Dayang. Saat takbir berkumandang, seorang Bupati mengetuk pintu rumahnya.
Biasanya nenek berusia 77 tahun itu melewati malam takbiran sendirian, maklum Ia sudah lama tinggal sendirian di rumahnya yang sangat sederhana di lingkungan Tompobalang, Kelurahan Kalabbirang, Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maror, Sulawesi Selatan.
“Kaget, malam-malam ada yang datang. Nggak nyangka juga yang datang ternyata Bupati. Terima kasih Pak Chaidir,” ungkap Nenek Dayang terharu.
Nenek Dayang tak bisa menahan rasa haru saat Chaidir memberinya bingkisan berisi sembako.
Saat Bupati Maros mengunjunginya, sesekali Nenek Dayang tersenyum dan tertawa dengan candaan orang nomor satu Maros tersebut.
“Nek, ini saya bawa bingkisan untuk dimasak. Sebagai bupati, saya tak boleh membiarkan ada warga yang tidak punya beras pada malam Idul Fitri ini,” kata Chaidir.
Chaidir mengaku hampa jika ada warganya yang saat malam takbiran tak punya beras apalagi daging.
“Saat takbir berkumandang, saya akan merasa hampa dan hambar jika ada tetangga, saudara dan warga yang tak punya beras di dapurnya, apalagi daging. Padahal besoknya Idul Fitri,” kata Chaidir seperti dikutip dari HarapanRakyat.com.
Ia berharap malam takbiran yang sering disebut malam kemenangan itu jadi kemenangan bagi semua orang.
Setelah pamitan ke Nenek Dayang, Chaidir bergegas melanjutkan kunjungannya ke rumah warga lainnya. Kegiatan itu sebenarnya sudah sering dilakukannya sejak ia menjabat sebagai Bupati Maros.
